
Berdasarkan Survei, Inilah Smartphone yang Kerap Bermasalah Tahun Lalu
Tahun lalu diumumkan nama-nama smartphone yang bikin pemiliknya geleng-geleng gara-gara sering bermasalah.
Setiap orang punya budget yang berbeda-beda dalam membeli smartphone. Ada yang memegang prinsip yang penting beli yang mahal karena menganggap mahal itu pasti bagus, ada juga yang berusaha meneliti spesifikasi smartphone tertentu terlebih dahulu baru mengumpulkan uang dan membeli.
Apapun prinsip yang digunakan untuk membeli suatu smartphone, yang penting smartphone kamu gak rewel dan menyusahkan kayaknya itu sudah lebih dari cukup ya. Sayangnya kadang meski sudah membeli dengan harga yang cukup mahal, ada smartphone yang kerap bikin kantong tipis karena harus sering diservis dengan berbagai alasan tertentu.
Tahun lalu diumumkan nama-nama smartphone yang bikin pemiliknya geleng-geleng gara-gara sering bermasalah. Masalahnya beragam, ada yang sering crash aplikasinya, ada juga yang baterainya rewel gara-gara cepat ngedrop. Data ini dikumpulkan dengan metode survei oleh Operating System.
Hayo tebak, smartphone apa yang paling sering bermasalah? Selamat, kalau kamu menjawab smartphone dengan platform Android kamu benar. Sekitar 85 persen masalah smartphone diciptakan oleh Android. Bukan berarti hasil yang tinggi ini sama dengan Android rata-rata payah lho,tapi ini cukup wajar mengingat pasar smartphone sebanyak 80 persennya dikuasai oleh Android.
Yang menarik, dari 85 persen tadi, sebanyak 27 persennya berasal dari Samsung. Bolehkah dikatakan bahwa ini disebabkan Samsung jadi raja pasar smartphone international karena penjualannya sekitar 22,5 persen dari pasar global.
Nah sekarang kita membicarakan ranking kedua dan ketiga yang bermasalah setelah Samsung. Mereka adalah Lenovo dan Motorola. 21 persen pengguna mengeluh ada masalah di smartphone Lenovo yang dimilikinya, dan 18 persen menyebut Motorola miliknya ‘berulah’. Di sini baru kamu boleh terkejut. Lenovo dan Motorola sebenarnya hanya menguasai pasar smartphone global sebanyak 5 persen saja. Waduh, jadi boleh dikatakan kalau Lenovo dan Motorola relatif gampang bermasalah.
Setelah membicarakan urutan pertama hingga ketiga, inilah dia posisi keempat smartphone yang dianggap paling bermasalah. Xiaomi mengisi posisi ini. Berdasar survei ada 11 persen pengguna yang mengatakan Xiaomi-nya bermasalah. Ini bertolak belakang dengan penguasaaan pasar smartphone globalnya yang bahkan hanya di bawah 5 persen. Wow, berarti banyak juga ya yang mengeluhkan Xiaomi-nya. Ada lagu satu merek yang penguasaan pasarnya di bawah 5 persen tapi justru mendapatkan laporan masalah sampai 8 persen banyaknya. Merek tersebut adalah Asus.
Berdasarkan survei tadi, inilah merek smartphone Android yang memiliki keluhan terbanyak :
– Samsung, sebanyak 27 persen, dimana penguasaan pasar globalnya sebesar 22,5 persen
– Lenovo, sebanyak 21 persen, dimana penguasaan pasar globalnya di bawah 5 persen
– Motorola, sebanyak 18 persen, dimana penguasaan pasar globalnya di bawah 5 persen
– Xiaomi, sebanyak 11 persen, dimana penguasaan pasar globalnya di bawah 5 persen
– Asus, sebanyak 8 persen, dimana penguasaan pasar globalnya di bawah 5 persen
Bagaimana, adakah nama merek smartphone masuk ke dalam daftar?
Namun ada yang perlu dicatat bahwa meskipun hasil dari survei menyebutkan betapa tingginya presentasi keluhan dari pengguna, kita tak bisa langsung menyalahkan merek smartphonenya. Mengapa demikian? Kalau menurut Operating System, ternyata masalah smartphone tadi sebagian besar pemicunya datang dari pengguna yang teledor.
Usut punya usut masalah-masalah soal baterai hingga smartphone yang crash dan ngelag itu awal mulanya gara-gara pengguna kadang meninggalkan smartphone dicharge selama berjam-jam padahal baterainya sudah penuh dan tak mau melakukan update aplikasi.