Peringatan Hari Nusantara 2020
Indonesia memiliki potensi kelautan yang dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa dengan sumber daya alam yang melimpah. Salah satu dari anugerah tersebut dapat dibuktikan dengan diakuinya Indonesia oleh dunia internasional sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi dan kekayaan alam yang berlimpah.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan luas total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari total luas wilayah tersebut, 3,25 juta km2 adalah lautan, dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan. Dengan luasnya wilayah laut yang ada, Indonesia memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. (kkp.go.id, 2020).
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia (Archipelagic State in the world), Indonesia memiliki potensi dan kekayaan laut meliputi perikanan, pariwisata bahari, energi terbarukan (antara lain: arus laut, pasang surut, gelombang laut, Ocean Thermal Energy Conversion), mineral di dasar laut, minyak dan gas bumi, pelayaran, industri maritim, dan jasa kelautan, yang diperkirakan mencapai nilai US$ 171 miliar per tahun.(kkp.go.id, 2020).
Peran Generasi Milenial Menjaga Budaya Bahari di Peringatan Hari Nusantara 2020
Di Hari Nusantara ini, kita bisa belajar banyak mengenai Indonesia. Di samping itu secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia dan dua samudera, Hindia dan Pasifik yang merupakan kawasan paling dinamis dalam percaturan dunia baik secara ekonomis dan politis. Keunikan letak geografis tersebut menempatkan Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor kelautan, dan sangat logis jika ekonomi kelautan dijadikan tumpuan bagi pembangunan ekonomi nasional.
Salah satu budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah budaya bahari. Budaya tersebut menyangkut sistem pengetahuan, yang dapat dilihat dari kemampuan masyarakat bahari menentukan arah pelayaran melalui pergerakan bintang, menentukan posisi karang melalui warna laut, menentukan wilayah darat melalui letak horizon, musim bertelurnya ikan, hasil-hasil laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi, dan lain sebagainya.
Aktivitas masyarakat bahari dapat dilihat dari keuletannya mengarungi dan menaklukan laut untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya, serta aktivitas mereka di dalam perahu yang menjadi tempat tinggalnya selama di laut; aktivitas budidaya, penangkapan dan pelayaran, termasuk ritual dan konservasi. Interaksi mereka dengan laut, menjadikan mereka mereproduksi budayanya sendiri yang berbeda dengan budaya darat.
Aktivitas masyarakat bahari mengharuskan mereka melakukan pelayaran maritim ke berbagai pulau dan daerah guna memasarkan sekaligus membeli berbagai komoditas, dan selanjutnya dijual kembali pada daerah lain. Situasi ini memungkinkan terjadinya kontak dan komunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang budaya, bahasa, adat-istiadat, serta keyakinan yang beragam. Karena itu, pemikiran mereka menjadi terbuka, nilai budaya yang baik diadopsi, yang berbeda dilakukan penyesuaian (adaptasi), toleran dengan keragaman budaya, serta pola komunikasi diperbaiki untuk kepentingan pemasaran komoditas perdagangan.
Kolaborasi Teknologi dan Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya. Hal tersebut tentunya menambah nilai efisiensi pada suatu lingkungan kerja di mana manajemen waktu dianggap sebagai sesuatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh para pemain industri. Selain itu, manajemen waktu yang baik secara eksponensial akan berdampak pada kualitas tenaga kerja dan biaya produksi.
Terlepas dari peran teknologi dalam bidang industri, manfaatnya juga bisa didapatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Saat ini, pengambilan dan pertukaran informasi dapat dengan mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja melalui jaringan internet.
Tantangan yang paling krusial bagi pembangunan politik dan ekonomi Indonesia antara lain adalah membangkitkan kekuatan ketahanan industri maritim, sehingga pembangunan perekonomian Indonesia dengan berbasiskan pada potensi kelautan dapat semakin nyata diwujudkan.
Setidaknya sampai saat ini, ada tiga potensi dasar untuk dikembangkan dan percepatan pembangunan daerah, yakni potensi wisata bahari, potensi perikanan dan potensi perhubungan. Ketiga potensi ini setidaknya akan menjadi basis kekuatan ekonomi seperti di daerah Surabaya, yang kondisi geografisnya adalah adalah daerah kepulauan.
Ketiga potensi dasar ini tentunya memerlukan dukungan dan partisipasi seluruh komponen bangsa. Karakteristik masyarakat yang memiliki budaya bahari, akan menjadi lebih mudah dalam upaya membangun potensi ekonomi yang berbasiskan pada kelautan. Budaya bahari disini maksudnya adalah masyarakat dengan semangat keterbukaan, kemandirian, dan keberanian dalam menghadapi zaman modern dengan menggunakan keluasan dan kecerdasan pelaut.
Di wilayah kepulauan, budaya bahari sudah sejak lama dijunjung tinggi sebagai sumber kearifan lokal masyarakat dalam membangkitkan semangat kemaritiman. Akan tetapi, budaya yang sangat menghormati laut sebagai sumber hidup dan kehidupan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, karena rendahnya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya budaya laut, ada kecenderungan masyarakat cenderung menyepelekan potensi kelautan.
Salah satu upaya untuk menjawab tantangan serta untuk mengubah cara pandang masyarakat tersebut di atas adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, pemerintah telah menitikberatkan pengembangan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi dalam mengelola sumber daya laut beserta ekosistemnya untuk kesejahteraan bangsa.
Hal itulah yang akan diaktualisasikan melalui peringatan Hari Nusantara Tahun 2020. Hari Nusantara merupakan perwujudan dari Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia kedua. Melalui deklarasi tersebut, Indonesia merajut dan mempersatukan kembali wilayah dan lautannya yang luas, menyatu menjadi kesatuan yang utuh dan berdaulat. Hari Nusantara yang diperingati setiap tanggal 13 Desember merupakan penegasan dan pengingatan bahwa Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar di dunia.